Pengamen
Bus
(ode)
Berjubel
pengap
Kaki
kesemutan, pungung melemas
Hari ini malam
minggu
Kuhabiskan
sekian jamku untuk berdiri layu
Masih tak
ada ruang tuk sandarkan penatku
Kondektur
masih tak mau kompromi
Bus masih
terbuka lebar untuk dijejali penumpang
Gerutuku
sudah di ujung bibir
Kukareti
mulutku agar tak mengumpat sembarangan
Sapaan yang
sudah sangat kuhafal alurnya
Ragu-ragu
sampai di telinga
Hari ini apa
lagi?
Kaos dan
celana belel bertopi
Atau
Celana
melorot bergesper
Suaranya
merdu
Aku berlagak
acuh meski mendendangkannya teratur
Perpaduan
gitar dan harmonika meluluhkan penatku
Tak sadar
aku memejamkan mataku
Irama
menguasai energiku,
Mengaitkannya
dengan jiwaku
Bapak tua itu tersenyum ke arahku
puisi dibuat oleh (3351) Achmad Imam M. / Uying
puisi dibuat oleh (3351) Achmad Imam M. / Uying
No comments:
Post a Comment
Silahan memberikan komentar