April 11, 2012

Shalat Tahajud Tingkatkan Kekebalan Tubuh & Usir Penyakit

Berbahagialah bagi Anda yang rajin sholat tahajud. Sebuah penelitian yang dilakukan dosen fakultas tarbiyah dan guru besar program pascasarjana dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Mohammad Sholeh, Drs., M.Pd., PNI membuktikan bahwa shalat tahajud yang dijalankan dengan gerakan tepat, rutin, dan tentu saja dengan tulus ikhlas bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Prof. Sholeh menyebutkan bahwa penelitian yang dilakukannya tahun 2000 selama satu semester ini dalam rangka menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Airlangga, Surabaya. Sholeh memilih desertasinya dengan judul "Pengaruh Shalat Tahajud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi".

Dalam penelitiannya, Prof. Sholeh, pria jebolan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri ini meneliti sekitar 51 siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Mereka diminta melakukan shalat tahajud selama dua bulan penuh setiap hari dengan mengambil jumlah rakaat yang tidak terlalu banyak juga tidak sedikit, 2 rakaat salam empat kali serta witir 3 rakaat atau 1 rakaat (total 8 rakaat). Mereka menjalankan shalat tahajud pada jam 02.00 hingga 3.30. Dari 51 siswa, ternyata hanya 23 orang yang sanggup bertahan menjalankan shalat tahajud selama sebulan. Dari 23 itu,  tersaring 19 siswa saja yang sanggup bertahan melakukan shalat tahjud selama dua bulan. Jadi ada dua kelompok. Mereka yang berhasil sampai dua bulan tanpa tambahan kegiatan lain dan mereka yang tidak selesai shalat sampai dua bulan.

Ke-19 orang ini menurut Sholeh mengalami perubahan secara mendasar. Mereka kekebalan tubuhnya meningkat. Sementara yang tidak, perubahan secara berarti dari segi fisik maupun psikis tidak terlihat. Meningkatnya kekebalan tubuh inilah yang memungkinkan seseorang akan sulit kena penyakit dari yang sekedar infeksi sampai kanker. Setidaknya ada beberapa parametes yang diukur Sholeh di tiga laboratorium (Klinika, Prodia, dan Paramita) di Surabaya untuk membuat kesimpulan ini. Dengan mengukur kadar hormon kortisol (glukokortikoid alami utama yang dikeluarkan korteks adrenal. Zat ini memengaruhi metabolisme glukosa, protein dan lemak) bisa diketahui apakah seseorang mengalami stress atau tidak. Pada mereka yang berhasil melakukan shalat tahajud sampai dua bulan hormon ini menaik. Meningkatnya hormon ini akan disertai dengan meningkatnya kandungan serotonin, epinefrin, dan endorfin. Hormon-hormon ini adalah hormon yang membuat kita menjadi tenang dan merasa tenteram.

Dengan shalat yang benar, dijalani tulus dan pasrah, serta rutin akan membuat fisik maupun psikis seseorang sehat. Ketenangan hati, pikiran, dan ketentraman jiwa akan menjadi status dasar mereka yang rajin shalat. Selain itu, penyakit fisik akan enggan mampir dan mengidap ke tubuh mereka yang rajin shalat. Karena sistem kekebalan tubuhnya meningkat pesat.


Source: kompas.co.id

1 comment:

  1. Subhanallah. . .
    Yg lg depresi, diharap prbanyak shalatnya ya. . . :D

    ReplyDelete

Silahan memberikan komentar